Pengaruh Penerapan Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Sains Siswa Kelas V SD Inpres Paccinongan Kabupaten Gowa
DOI:
https://doi.org/10.31100/dikdas.v5i1.1819Keywords:
Scientific approach, Science learning outcomesAbstract
This type of research is survey research with quasi-experimental technique. The research population is all V SD Inpres Paccinonga, Gowa Regency in the 2015/2016 academic year. The population is 60 people who are divided into two classes, namely class IV A and class IV B with the sampling technique is total sampling. The results of this study indicate that the learning outcomes of fifth grade students of SD Inpres Paccinongan, Gowa Regency using an approach are 66.33 and conventional techniques are 57.10 in the range of values 10-100. In addition, the data on the results of the effectiveness analysis in the t test, shows the empirical value (tt): 7.16 while the theoretical value (ta): 1.67 at the 95% significance level, so it is stated that the empirical t value is greater than the theoretical t value. (table) (7.16>1.67) which means that the scientific approach is effective in improving science learning outcomes for fifth grade students of SD Inpres Paccinongan, Gowa Regency.References
Bundu, Patta. 2006. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah Dalam Pembelajaran San Di Sekolah Dasar. Jakarta : Depdiknas.Dikti. Direktorat ketenagaan
Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran IPAtifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media.
Fadlillah, M. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 (Dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTS, & SMA/MA). Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Gagne.1988.Bimbingan dan Penyuluhandi Sekolah .Jakarta:Andi Offset.
Hadiat, dkk. 1996. Alam Sekitar 6 . Jakarta: Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar. 1994. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
-------------------. 2012. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Hasan, Syarif. 2000. Pengembangan Kurikulum. Yogjakarta: Analisa
Hidayat, Sholeh. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Hilda Taba. 1962. Pengembangan Kurikulum dan Praktik (terjemahan) Jakarta: Gema Insan Press
Hosnan. 2014. Pendekatan IPAtifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Inlow, GM. 1966. The Emergent in Curriculum. New York: John Wiley. Johnson
Johari, Marjan. 2014 “Pengaruh Pembelajaran Pendekatan IPAtifik Terhadap Hasil Belajar Biologi dan Keterampilan Proses San Siswa MA Mu’allimat NW Pancor Selong Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. Dalam e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 4 Tahun 2014)
Kemendikbud. 2014. Kurikulum 2013. Jakarta: BSNP
Nisa’a, Khaerun. 2018. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Ketuntasan Belajar Sains Melalui Pelaksanaan Program Pembelajaran Retrieval Remedial Murid Di SD Kota Makassar. Makassar: e-Journal DIKDAS MATAPPA.
Kosasih, E. 2014. Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Yrama Widya.
Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan Penerapan. Surabaya: Kata Pena.
Lestari, 2013. Kurilukulum 2013 Sebuah Harapan, Jakarta: Kemdikdud
Lukman, dkk. 1997. Pelajaran IPA kelas VI. Jakarta: Erlangga
Majid, A. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Muhibbin, Syah. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya
Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:.
Muzamiroh, Mida Latifatul. 2013. Kupas Tuntas Kurikulum 2013 (Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 2013). Surabaya: Kata Pena.
Nasruddin, Abu. 2000. Pendidikan IPA di SD. Jakarta : Depdikbut. Direktorat Dikti.
Nasution, M.A.. 1989. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Nasution, S. 1989. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta,.
Nur dan Wikandari, 2000:4).Pendekatan IPAtifik. Bandung:Angkasa
Nurdin, Syafruddin. 2005. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum. Cet. Ke-3. Jakarta: Gema Press
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 tentang Pengembangan Kurikulu Pendidikan dasar dan Menengah
Pusat Kurikulum.2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Depdiknas
Roestiyah N. K 1985 : 125), Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: , Bina Aksara.
Rustaman, Nuryani. 2005. Mengembangkan Kebermaknaan Belajar.Jakarta; Agusng: Press
Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Pembelajaran IPAtifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: PT Bumi Aksara
Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran, Teori dan Praktek Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana
Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan Dan DeIPA Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Sapriati, Amalia, dkk. 2009. Pembelajaran IPA di SD. Jakarta: Universitas. Terbuka.
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara.
Suastra, I.W. 2009. Pembelajaran San Terkini. Singaraja: Unuversitas Pemdidikan Ganesha.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung : Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaidah . 2011. Kurikulum Pendidikan. Jakarta: Insan Press
Sumatowa, Usman. 1999. Bagaimana pembelajaran IPA di SD. Jakarta: Dirjen Dikti.
Suparlan, 2013. Pendekatan Pembelajaran. BAndung:Angkasa
Sutrisno . 2012 . Tuntunan Metodologi Belajar. Jakarta: Grasindo.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Waluyo, Herman. 1992. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Gramedia.
Wingkel . 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Rosda Karya
Wulandari, Asih. 2015. “Pengaruh pendekatan IPAtifik terhadap keaktifanSiswa dalam pembelajaran IPA kelas IV di SD Muhammadiyah Pendowoharjo, Bantul. (Skripsi) Yogyakarta: UNJ